Terjadi Longsor di Curug Cigentis Karawang
WI | KARAWANG - Bukan banjir menerjang Kabupaten Karawang, longsor juga terjadi di kota berjuluk lumbung padi. Hujan deras mengguyur beberapa hari terakhir dalam Minggu ini menyebabkan bencana alam tanah longsor di tempat objek wisata Curug Cigentis, Senin (15/2) sore sekira pukul 16.30 WIB.
Kejadian longsor di Curug Cigentis, bermunculan di media Sosial (Medsos) salh satunya postingan akun Facebook Husna Mubarok di grup Karawang Info
Menerangkan bahwa penyebab tanah lonsor berawal turun hujan sejak pukul 14.00 WIB, sehingga pada lokasi bekas longsor tanggal 9 Februari 2021, kemudian kembali terjadi longsor.
Alhamdulillah longsor yang menerjang wilayah wisata tidak memakan korban. Rutinitas warga
tidak ada, baik masyarakat maupun pengunjung.
Lokasi wisata Curug Cigentis, jauh hari sudah ditutup.
Ditulis dalam medsos akun Husna Mubarok bahwa luas tanah longsor kurang lebih radius 250 m², dengan panjang 15 meter dan lebar 10 m. Taksiran Kerugian akibat tanah longsor belum terhitung.
Kondisi lokasi area longsor terpantau material longsor menutupi jalur jalan sepanjang 20 meter, material pohon menutupi jalur jalan dan menghalangi ke jembatan perlintasan menuju curug cigentis.
Penanganan tanah longsor saat ini belum dilakukan penanganan secara langsung terhadap material longsor, karena kondisi medan yang belum memungkinkan. Selanjutnya dikerahkan petugas jaga dari perhutani 1 orang dan mitra 5 orang di gerbang tiket wisata Curug cigentis, untuk menghalau warga yang ingin masuk ke kawasan dan menutup lokasi wisata curug cigentis, sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Di lokasi lain, masih di Kampung Sirnaruju juga terjadi juga tanah longsor yang menutupi jalan ke akses menuju Cigolosor setinggi kurang lebih 3 m, tidak ada korban jiwa dan jauh dari pemukiman warga.
Daerah Kecamatn Tegalwaru, wilayah pegunungan disaat musim hujan harus waspada. Maka, langkah tepat bila tempat tempat wista ditutup sementara.
(Tasun/Red)
Post a Comment for "Terjadi Longsor di Curug Cigentis Karawang"