Dedi Mulyadi: Pemerintah Harus Umumkan Harga dan Serap Gabah Petani Ayeuna Pisan
Kang Dedi bersama petani di Karawang. (Foto: Ist.)
wartaindustri.id | KARAWANG -
Anjloknya harga gabah di musim panen raya di membuat prihatin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi.
Di akun pribadinya, Sabtu (3/4) di
Karawang, Kang Dedi, sapaan
karibnya, menulis saat panen raya padi, para petani
di Karawang banyak melontarkan curhatan.
Di antaranya tentang harga gabah yang
harganya tidak menentu dan di saat
panen raya hargany anjlok.
Menurut para
petani, harga gabah sangat murah, itu pun
diutang pembayarannya selama dua minggu.
"Pemerintah
harus cepat melakukan tindakan berupa pembelian gabah petani dengan harga yang
pantas, sesuai dengan jerih payah dan tetesan keringat para petani saat menanam
dan merawat padinya," katanya.
Tambah
dia, petani tidak boleh menunggu lama
dan harga pokok pembelian gabah harus segera diumumkan.
Ini
penting, agar para spekulan tidak
membeli gabah dengan harga murah dan menjual kembali kepada mitra pemerintah
dengan harga resmi.
"Derita
petani, saya sudah cukup paham. Terkadang, padi yang masih hijau
sudah ditaksir harga gabahnya dan dijual ke spekulan," ungkapnya.
Selain itu,
kadang tanah sawahnya tergadai bahkan terjual karena terdesak kebutuhan hidup.
Perbandingannya
kata mantan Bupati Kabupaten Purwakarta ini, lebih baik sawah yang tergadai daripada
idealisme dan harga diri kita yang tergadai.
Dia menegaskan,
pemerintah harus menyerap gabah
petani dengan harga pantas
“Ayeuna pisan,” tandasnya.
(Warin 02)
Post a Comment for "Dedi Mulyadi: Pemerintah Harus Umumkan Harga dan Serap Gabah Petani Ayeuna Pisan"