Kisah Aa Umbara: Dari PDIP ke Koalisi Akur hingga Jadi Tersangka KPK
Aa Umbara Sutisna (kiri) bersama Hengky Kurniawan. (Foto: Net) |
wartaindustri.id | BANDUNG RAYA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Aa Umbara Sutisna sebagai tersangka korupsi dalam pengadaan barang tanggap darurat bencana Pandemi Covid-19 pada Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat Tahun 2020, Kamis (1/4/2021).
Aa Umbara adalah Bupati Kabupaten Bandung Barat,
yang terpilih pada Pilkada 2018 lalu. Berpasangan dengan artis Hengky
Kurniawan, sebagai wakilnya.
Keduanya diusung oleh koalisi Partai Nasdem,
PKS, Demokrat, PAN, dan PKPI, yang saat itu menamakan dirinya sebagai Koalisi
Akur.
Padahal sejatinya Aa Umbara adalah kader
tulen PDIP. Karier politiknya sejak awal dibangun melalui partai berlambang
banteng tersebut. Selama menjadi anggota PDIP, dirinya juga sempat
menempati sejumlah posisi strategis.
Salah satunya adalah kariernya di dunia
legislatif yang ditandai dari keberhasilannya menjadi anggota DPRD Kabupaten
Bandung. Setelah itu dirinya berhasil menduduki Ketua Komisi C sejak tahun 2004 hingga tahun 2009.
Pria pituin kelahiran
Lembang itu juga sempat menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat selama dua
periode. Periode pertama pada tahun 2009 hingga 2014 dan periode kedua tahun
2014 hingga tahun 2018.
Sukses memimpin DPRD Bandung Barat, pria
kelahiran 7 Februari 1963 tersebut terpilih sebagai Bupati Bandung Barat
periode 2018 hingga 2023 didampingi oleh Hengky Kurniawan.
Seperti diketahui, di Pilkada KBB 2018,
PDIP mengusung pasangan Elin S
Abubakar - Maman S Sunjaya. Pasangan ini juga diusung Partai Persatuan
Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa KBB.
Itulah salah satu alasan Aa Umbara loncat
pagar ke Koalisi Akur. Konsekwensinya jelas, ia dipecat dari keanggotaan PDIP.
Uniknya, sebelum Aa Umbara digelandang KPK,
wakil bupatinya Hengky Kurniawan keluar dari lingkungan partai Koalisi Akur,
yakni Partai Demokrat. Lalu masuk ke PDIP, partai lama pasangannya, Aa Umbara.
Itulah sebabnya, ketika Aa Umbara ditetapkan
sebagai tersangka oleh KPK, Pengurus DPD PDIP Jawa
Barat langsung meresponsnya, dengan meminta kader partainya yang baru
Hengky
Kurniawan untuk bersiap-siap mengambil alih kendali pemerintahan.
Bahkan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono meminta Hengky
Kurniawan memperbaiki catatan buruk kasus korupsi di Pemkab Bandung Barat.
"Belum tahu apakah (Hengky Kurniawan) sudah diangkat jadi
pelaksana tugas bupati atau belum, kami tunggu proses hukum saja," kata Ono.
Seperti dikabarkan berbagai media, selain Aa Umbara Sutisna (AUS) KPK
juga menetapkan dua tersangka lainnya, yakni anak Aa Umbara, Andri Wibawa (AW) sebagai pihak swasta, dan M Totoh Gunawan (MTG) sebagai pemilik PT Jagat Dir
Gantara sekaligus CV Sentral Sayuran Garden City Lembang.
Namun, Aa Umbara dan anaknya belum ditahan KPK karena alasan sakit.
Tak lama setelah penetapan tersangka, kediaman Aa Umbara di Jalan
Murhadi Desa/Kecamatan Lembang tampak sepi. Tidak banyak mobil terparkir
seperti biasanya. (ant/mer/akur/warin 03)
Post a Comment for "Kisah Aa Umbara: Dari PDIP ke Koalisi Akur hingga Jadi Tersangka KPK"