Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catattan kecil menjealang Hari Jadi Purwakarta. "Mau tidak mau, dampak itu ada dan tidak ada yang salah Sikap bijak pemimpin dinanti"


SERBERITA.COM | PURWAKARTA - Dua tahun, tidak ada kegiatan yang wah. Biasanya, hiruk pikuk sangat  terasa menjelang hari jadi Purwakarta, rangkaiannya jauh hari sudah digelar.

Sejak wabah Covid 19,  tahun 2020, rangkaian hari jadi tidak ada,   yang ada derita rakyat karena dampak wabah dan adanya berbagai aturan terakhir  diberlakukannya PPKM Darurat.

Sekadar mengingatkan, hari bersejarah Purwakarta, menunda cerita Covid 19, sejenak beromntisme tentang Purwakarta.

Bila ingin lebih tahu, tentang Purwakrta, dari masa ke masa. Apalagi tahun ini tidak ada rangkian sama sekali, maka ke Bale Nyawangan Diorama, yang paling tepat.

Ya, saat  pemerintahan Bupati Dedi Mulyadi,  dibangun Bale Panyawang  Diorama Purwakarta, tersebut.

Tempatnya, ada di jantung kota purwakarta, destinasi wisata yang menyajikan beragam literatur sejarah tentang Purwakarta.

Beralamat  di Jalan KK Singawinata. Antara Gedung Kembar Nakula-Sadewa dan Situ Buleud  Purwakarta.

Bila datang ke  Bale Panyawangan Diorama,  ada ungkapan sejarah Purwakarta dan perkembangannya dari masa ke masa.

 Tampilan  perpaduan arsip, seni, dan teknologi. 

Mulai dari foto berbicara, buku digital hingga arsip berupa video yang dikemas dalam ruangan berbentuk studio atau teater.

Ingin mengetahui tentang Purwakarta, secara detail.  Bale Panyawangan Diorama adalah wahana sejarah tentang wilayah Purwakarta, yang dibagi menjadi sembilan segmen menjadi pilihan yang tepat.

Destinasi Wisata Air Mancur Sri Baduga Purwakarta (Dok, Diskominfo)

Peristiwa demi peristiwa terekam secara apik. Masing-masing dikemas apik dalam satu ruangan khusus dan merangkum semua peristiwa dengan sangat jelas.‬

Kisah Prabu Maharaja Linggabuana yang menyajikan Sejarah Tatar Sunda dan secara keseluruhan masa Kerajaan Sunda terutama yang menyangkut Purwakarta, menjadi bagian pertama.

Bale Prabu Niskala Wastukancana, merupakan hall of fame yang menampilkan sosok para pemimpin Purwakarta, dari masa ke masa hingga kini.

Bagian ketiga adalah, kisah Bale Prabu Dewaniskala, yang menggambarkan Purwakarta pada masa pengaruh Mataram, VOC, dan Hindia Belanda dalam rentang waktu tahun 1620-1799.‬

Bale Prabu Ningratwangi, menyajikan Purwakarta pada masa Hindia Belanda tahun 1800-1942.‬ Bale Prabu Jayaningrat, menampilkan gambaran Purwakarta pada masa pergerakan nasional dan masa pendudukan Jepang.‬

Di Bale Panyawangan Diorama Purwakarta, para pengunjung dapat menyaksikan ungkapan sejarah Purwakarta dan perkembangan dari masa ke masa.

Bale Prabu Ratudewata, menyajikan keadaan Purwakarta pada masa kemerdekaan 1945-1950, dimulai dengan peristiwa Rengasdengklok dan pada zaman Demokrasi Liberal tahun 1950-1959.‬

Sementara, Bale Prabu Nilakendra, menampilkan Purwakarta pada masa Demokrasi Terpimpin 1959-1967. Serta Bale Prabu Surawisesa menyajikan Purwakarta pada masa pemerintahan 1968-1998, serta era reformasi 1998 hingga sekarang.‬

Bale Panyawangan Diorama Purwakarta berdiri pada Februari 2015 atas gagasan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.‬ 

Tujuan pembangunan Bale Panyawangan Diorama sebagai bentuk keberadaban suatu bangsa. Terutama dengan melihat dari kesungguhan untuk menyimpan dan menjaga catatan peristiwa masa lalunya.

Dengan demikian, Bale Panyawangan Diorama Purwakarta menjadi pembuktian bagaimana puing-puing sejarah Kabupaten Purwakarta dikemas dalam bentuk yang lebih atraktif.

Diera Pandemi, sekarang ini. Perayaan hari jadi bersejarah bagi urang purwakarta, tidak akan ada. Kemungkinan sidang paripurna istimewa, akan digelar tidak istimewa seperti biasa  sehubungan wabah Covid 19.

Harapannya adalah, dengan segala ikhtiar dan doa wabah segera berakhir dan kita semua bisa beraktivitas seperti semula.

Derita rakyat dimasa PPKM Darurat, mau tidak mau,  dampak itu besar dan semuanya tidak ada yang salah baik pemerintah maupun rakyat. 

Selamat berulang tahun Purwakarta ku. Kami bangga jadi Urang Purwakarta.  (Redaksi )

Post a Comment for "Catattan kecil menjealang Hari Jadi Purwakarta. "Mau tidak mau, dampak itu ada dan tidak ada yang salah Sikap bijak pemimpin dinanti""