Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bang H.Ozil : Warisilah Ilmu untuk Anakmu


SERBERITA.COM || DEPOK - Asalamualaikum, Wr, Wb.
Saudaraku dan sahabatku. Dirgantara 7 dan smua jurnalis yang dimulyakan oleh Allah Swt.

Salam santun semoga dipagi Allah senantiasa memberikan kesehatan rohani dan jasmani serta di berikan kesuksesan dalam menjalankan aktifity. Aamiiin Ya Robbal Alamin.

Pendidikan sangat penting bagi semua orang untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri.

Dengan semakin bertumbuh dan berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian yang baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Kesadaran bahwa pendidikan sangat penting setidaknya sudah tertanam sejak aku duduk dibangku sekolah dasar.

Setelahku dewasa pelajaran agamalah yang utama dan yang paling di utamakan terutama ilmu Al qur'an, sebab sebagai dasar kita hidup dalam dunia ini.

Al Quran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

Fungsi Al Quran sebagai pemisah adalah dapat memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah,

Manusia mempunyai potensi batini yaitu hati (القلب), ruh (الروح), jiwa (النفس) dan akal (العقل). Secara etimologis qalbu artinya bolak balik. Hati kadang merasakan bahagia, kadang susah, kadang rajin ibadah, namun kadang malas merajalela dan sebagainya, hingga dalam untaian doa hamba bermunajat agar diberi kemantapan hati.
يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينک وعلى طاعتک وعلى شکرک وحسن عبادتک
Duhai Tuhan yang membolak-balikkan hati, mantapkanlah hatiku dalam menjalankan agamamu, selalu taat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan indah beribadah kepada-Mu
.
Mengelola batin agar relevan dengan kemauan Allah Ta’ala bukan hal mudah, harus ada kesungguhan dan keseriusan, untuk itu diperlukan pertolongan Allah yang mengatur pergolakan hati yang selalu berubah.
Hati yang diselimuti iman akan melahirkan ketenangan dan kedamaian (السکينة) namun hati yang membatu akan merasakan kegelisahan tak menentu.

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).

Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Fath/48: 4)

Betapa indahnya hidup bila hati tenteram dan nyaman dan betapa tersiksa jiwa saat hati tidak nyaman, gelisah, kecewa, marah dan sebagainya. Seluruh perbuatan lahiriah pada hakikatnya hanyalah aktualisasi hati.

Apabila hati tenang dan damai, maka semua bentuk perbuatan lahiriyah akan indah dan mempesona, namun bila hati gelisah, maka perbuatan cenderung kepada hal-hal yang negatif.

Karena pada hakikatnya, pahala dan siksa adalah akibat dari gerak hati.
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu.

Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS. al-Baqarah/2: 225)
Hati orang yang beriman responsif terhadap apa yang didengar.

Apabila orang yang beriman mendengar ayat-ayat Allah hatinya bergetar karena kerinduan kepada Allah Ta’ala.

Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah iman dan kuat tawakkalnya.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. al-Anfal/8: 2).

Tentunya, akhir kata mohon maaf bila ada kesalahan itu bentuk kebodohan dan kefakiran kami namun bila mana ada kebenaran itu adalah milik Allah semata. (Red)

Post a Comment for "Bang H.Ozil : Warisilah Ilmu untuk Anakmu"