Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Pandemi Covid 19 Tidak Tidak Untuk Petani.



SERBERITA.COM| PURWAKARTA - Pandemi Covid-19, hampir dua tahun berdampak dirasakan hampir semua sektor.  Namun  tidak  untuk kebutuhan pangan di wilayah Kabupaten Purwakarta, dipastikan masih terjamin ketersediaannya.

Demikian dikatakan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda penyerahan secara simbolis bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk Kelompok Tani di Kantor Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Senin 9 Agustus 2021.

"Kebutuhan pokok kita masih terjamin, hasil pertanian tidak terjadi penurunan justru masih surplus. Tingkat nasional surplus 2,5 persen bahkan untuk ekspor, sementara di Purwakarta dibandingkan tahun sebelumnya. Diawal pandemi hanya 12 persen lebih hari ini sudah mencapai 15 persen lebih. Produksi hasil pertanian, Alhamdulillah tidak terdampak," kata Ambu Anne.

Menurutnya, Pemda Purwakarta akan terus berkomitmen untuk mensuport para petani, diantaranya dengan mengedukasi para anak-anak milenial agar menjadi petani milenial baik di bidang pertanian padi maupun holtikultura. Hal itu akan menjadi lapangan kerja untuk para milenial.

"Apresiasi yang setinggi-tingginya saya sampaikan untuk para petani yang merupakan para pahlawan pangan. Di tengah-tengah pandemi mereka masih terus beraktivitas, masih terus mendorong, masih berusaha. Ini luar biasa dan Alhamdulillah tidak pernah terjadi klaster Covid-19 dikalangan para petani," ujar Ambu Anne.

Sementara, dalam keterangannya Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan di masa pandemi ini bertani bisa menjadi salah satu andalan untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

"Sektor pertanian memiliki prospek yang sangat menjanjikan bila dikelola dengan baik. Hal itu yang menjadi alasan kami untuk terus menggelorakan semangat bertani kepada masyarakat," ujar Sri.

Ia bersyukur, karena upaya jajarannya selama ini mendapat banyak dukungan. Terutama dari Kementerian Pertanian RI. Salah satunya, melalui pemberian bantuan alat yang mereka perlukan guna peningkatan produktifitas pertanian. "Hari ini, para petani di kita juga mendapat Polis dan Klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Bantuan ini sebagian besar dari Kementerian Pertanian RI melalui aspirasi dari Komisi IV DPR RI," jelas dia.

Adapun bantuan Alsintan yang diterima jajarannya kali ini, yakni berupa pompa air sebanyak 56 unit, cultivator sebanyak 4 unit, dan traktor roda 2 (dua) sebanyak 7 unit. Dengan bantuan ini, diharapkan produktifitas pertanian di wilayahnya bisa lebih meningkat lagi guna menunjang ketahanan pangan.

Pihaknya pun menyadari, dampak Covid-19 ini cukup berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial. Menurutnya, hal ini harus ditanggulangi. Salah satunya melalui sektor pertanian. Mengingat, sektor ini berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar manusia yaitu pangan. "Dan yang paling penting dalam situasi seperti ini adalah akses pangan yang mudah di dapat dengan harga yang wajar," ujarnya.

Sri Jaya menambahkan, petani merupakan penggerak utama di sektor pertanian. Sehingga, harus dimanjakan. Namun demikian, pihaknya juga berharap para petani bisa memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal guna mendorong peningkatan produktivitas pertanian.

Seperti diketahui, sektor pertanian memiliki nilai ekonomi yang membuat Indonesia dapat bertahan dari ancaman krisis global termasuk dampak pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor pertanian di masa pandemi Covid-19 masih baik yaitu sekitar 2,59 persen dan kinerja ekspor mengalami kenaikan yaitu sebesar 15,78 persen dibandingkan tahun lalu. (SB)

Post a Comment for "Dampak Pandemi Covid 19 Tidak Tidak Untuk Petani."