Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KKN Mahasiswa UNSIKA Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Bersama SLB Cahaya


Keterangan Poto : KKN Mahasiswa UNSIKA di SLB Cahaya, di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang

SERBERITA.COM | KARAWANG
Mahasiswa Universitas Karawang (UNSIKA ) bekerja sama dengan LPPM UNSIKA serta melibatkan 19 Mahasiswa, melakukan penguatan life skill untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya,  Kecamatan Batujaya, Karawang.

Upaya tersebut untuk memberikan tambahan bekal untuk masa depan yang akan dihadapi oleh anak-anak berkebutuhan khusus.

Dalam kegiatan tersebut, dikethui permasalahan keterbatasan gerak anak berkebutuhan khusus, menjadi motivasi LPPM UNSIKA  dalam mewujudkan program Senam Ceria Bersama ABK (SCBA)  2021. 

Ketua Kelompok  SCBA, Muhamad Farhan Amien, Minggu, (7/11) mengatakan 
tujuan diadakannya kegiatan ini, untuk membantu para pendidik dan orang tua dari anak berkebutuhan khusus ini, agar dapat melatih anak-anak berkebutuhan khusus memiliki motivasi diri untuk melakukan gerak.

Dalam program ini mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu proses gerak anak berkebutuhan khusus yang ada di Kabupaten Karawang,  tepatnya di Kecamatan Batujaya.

Kelompok SCBA yang di ketuai oleh Muhamad Farhan Amien, akhirnya melakukan observasi dan pengabdian ke Sekolah Luar Biasa (SLB)  Cahaya Bangsa, Batu Jaya - Karawang.

Pada dasarnya, anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan layanan pendidikan. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional.

Seperti: autis, tunarungu, tunanetra, tunagrahita, tunalaras, tunadaksa, dan anak dengan ketunaan atau hambatan lain yang dapat berpengaruh secara signifikan pada proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain  seusia dengannya.

Anak berkebutuhan khusus seringkali dianggap sebagai pribadi yang tidak memiliki kemampuan tertentu.

 “Penyandang masalah yang kompleks,  secara kuantitas maupun kualitas, dan berbagai anggapan menyudutkan lainnya"tegas Farhan

Padahal sebagai manusia, anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Mengingat berbagai anak berkebutuhan khusus mempunyai hambatan yang berbeda-beda, maka dibutuhkan penanganan berupa pendidikan dan layanan secara khusus. 

Jika anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan yang tepat, khususnya keterampilan hidup (life skill) sesuai minat dan potensinya, maka anak akan lebih mandiri. 

Namun, jika tidak ditangani secara tepat, maka perkembangan kemampuan anak mengalami hambatan dan menjadi beban orangtua, keluarga, masyarakat, dan negara.

Sebagai manusia, anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, masyarakat, dan bangsa. 


Rabu, 17 November 2021 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok SCBA Universitas Singaperbangsa Karawang mengadakan sosialisasi dengan tema “Optimalisasi Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus dengan Senam Ceria Berbasis Fundamental Movement” 

Lokasi kegiatan bertempat di SLB Cahaya Bangsa, Desa Telukbango Kecamatan Batujaya – Karawang, dengan pemateri yang handal dalam bidang nya yaitu Awaludin S.Pd dan Horison Sirait, M.Pd,  pengurus SOINA Jakarta.

Tujuan diadakannya sosialisasi yaitu untuk memberikan informasi dan pengetahuan seputar anak berkebutuhan khusus, agar para guru, orang tua dan masyarakat sekitar bersama-sama untuk meningkatkan kebugaran dan stamina, mengetahui minat dan potensi, serta mengembangkan kemampuan gerak setiap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SLB Cahaya Bangsa melalui Senam Ceria berbasis fundamental.

Terdapat beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus (ABK), salah satunya yaitu senam. Senam adalah olahraga yang melibatkan beberapa gerakan tubuh yang membutuhkan kecepatan, kekuatan, serta keserasian gerak fisik. Senam juga dapat melatih tubuh dengan melakukan gerakan tertentu secara sengaja, sadar dan terencana, serta dilakukan secara sistematis. 

Adapun manfaat spesifik dari senam yaitu untuk membantu meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan serta menanamkan nilai mental spiritual kepada individu yang melakukannya.

Demikian dikatakan pemateri,  Awaludin, S.Pd. , Rabu (17/11/2021) saat itu.

Dia mengatajan bahwa  senam ceria memiliki beberapa tahapan, diantaranya yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan.

Gerakan yang digunakan seluruh tahapan pada senam ceria merupakan gerakan yang sederhana dan diulang-ulang. Iringan musik yang dipilih untuk senam ceria adalah musik bertempo pelan namun ceria agar gerakan tetap dapat dilakukan dengan benar oleh anak berkebutuhan khusus atau ABK.

Melalui kegiatan sosialisasi senam ceria ini, diharapkan guru dan orangtua mampu memberikan pendidikan keterampilan (life skill) melalui senam ceria berbasis fundamental sehingga dapat merangsang gerak anak berkebutuhan khusus,  menjadi lebih aktif dan ceria.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar, guru dan orang tua menyambut dengan baik adanya sosialisasi.

 “Optimalisasi kemampuan anak berkebutuhan khusus dengan Senam Ceria Berbasis Fundamental Movement” ucapnya 

Terlihat dalam kegiatan tersebut, sebagian siswa Alanak berkebutuhan khusus,  pun turut hadir bersama orang tua masing-masing.
Tim SCBA yang diketua oleh Muhamad Farhan Amien dan 18 anggota lainnya.

Ending dari tujuan ini, dapat menambah wawasan dan memberikan pemahaman pada guru dan orangtua betapa pentingnya kebugaran dan perkembangan gerak Anak Berkebutuhan Khusus. Diharapkankn setelah ini, anak-anak berkebutuhan khusus dapat melakukan gerak-gerak dasar seperti lokomotor, non lokomotor dan manipulatif dengan kesadaran diri sendiri.

(Citra Resita)

Post a Comment for "KKN Mahasiswa UNSIKA Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Bersama SLB Cahaya "