Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Penjual Tanaman Hias yang Bertahan Lebih dari 10 Tahun


Mohammad Farid, bercerita duka dan duka selama 10 tahun berjualan tanaman hias di Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor.
(Poto
SERBERITA COM | BOGOR - 
Penjual tanaman hias, yang setiap hari mangkal di Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor,  telah berjualan selama 10 tahun. Saat pertama berjualan tanaman hias,  usianya baru 22 tahun dan sekarang sudah bertambah usianya menjadi 32 tahun.

Lelaki  bernama lengkap, Mohammad Farid, bercerita duka dan duka selama 10 tahun berjualan tanaman hias di Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor.

Tentunya selama 10 tahun berjualan tanaman hias, sudh melewati berbagai pengalaman mulai dari yang manis hingga pahit.

Namun, dia tetap menjalaninya dengan penuh harapan dan semagat tinggi. Diusianya 32 tahun, Mohammad Farid,  untuk menempuh perjalanan ke tempat jualannya perlu waktu  satu jam dari rumahnya.

Dengan  menggunakan sepeda motor setiap hari dari rumah menuju tempat mangkalnya  membuka lapak untuk berjuala  dari pagi hingga sore.

Kegiatan tersebut telah dilakukan olehnya selama 10 tahun terakhir.

“Saya adalah generasi kedua yang menjaga lapak ini, awalnya itu  kakak  saya yang jualan. Karena keluarga bekerja di bidang tanaman hias, saya juga sudah nyaman dengan menjual tanaman hias. Jadi saya melanjutkan kakak  berjualan,” tutur Farid. menceritakan alasannya menjadi penjual tanaman hias. 

Sedangkan jenis tanaman yang dijual sangat beragam mulai dari Aglonema, Puring, Philodendron dan masih banyak lagi. Harganya pun beragam mulai dari Rp5.000 hingga bisa mencapai jutaan rupiah tergantung jenisnya.

“Kalau jualan kayak gini kita nggak bisa ngitung sehari ada berapa yang beli, kadang ada yang beli kadang juga nggak ada sama sekali. Tapi bisa juga kayak tahun kemarin, tiba-tiba rame dan banyak yang beli,” ujarnya.

Lapaknya berada didaerah yang strategis yaitu di Jalan Raya Pajajaran, pembeli tanamannya pun rata-rata berasal dari luar kota.

Farid bercerita saat tanaman hias viral dan banyak diburu orang, dalam satu hari dia bisa mendapatkan penghasilan Rp50.000 rupiah. 

Namun, disaat yang bersamaan tanaman hias menjadi langka, belum lagi dia juga mengalami kejadian yang kurang mengenakan lainnya yaitu beberapa tanaman hias jualannya dicuri orang saat malam hari.

“Karena saya buka cuma sampe jam 5 sore jadi kalo malem tanamannya cuman ditutupin terpal dan gaada yang jagain. Jadi pas besok paginya baru sadar kalo tanamannya ada yang nyuri.

Ya tapi mau gimana lagi, namanya juga orang jualan dan waktu itu lagi banyak orang yang mau,jadi itu udah resikonya,” tandasnya.
Berjualan tanaman hias tidak hanya sekedar menunggu tanamannya dibeli oleh orang. Namun juga harus bisa merawat tanaman tersebut agar teteap sehat dan tidak mati.

Setiap hari tanaman harus disiram dan diberi pupuk selama beberapa minggu sekali tergantung jenis tanamannya.

Menurutnya, semenjak tanaman hias viral pada tahun lalu membuat penjual tanaman hias semakin banyak. Namun, tidak semua penjual tersebut bertahan sampai sekarang karena tidak semua tahu bagaimana cara melakukan perawatan yang baik dan benar.

Dengan tahu bagaimana cara merawat tanaman yang baik dan benar, menjadi salah satu faktor usahanya dapat bertahan hingga sekarang. Selain itu, dia juga bisa mengajarkan kepada pembelinya mengenai cara merawat tanaman tersebut.

“Yang bikin bahagia itu kita bisa berbagi ilmu sama pelanggan, jadi kita ga semata-mata hanya kita jual. Kita kasihtau cara nanemnya, cara nyiramnya, dan perawatannya. Karena kalo pembelinya puas, dia bakal balik lagi,” ujarnya.

Selain tanaman jualannya diambil oleh orang lain, pengalaman pahit yang lain adalah ketika dia pulang ke rumah tanpa mendapatkan uang karena tidak ada satupun pembeli selama hari itu tapi dia harus tetap mencukupi kebutuhan keluarganya.

“Tapi ya rejeki udah ada yang ngatur, yang penting kita niatnya mau jualan dan kita tetep usaha. Soal rejeki mah pasti ada aja jalannya,” tandas sang penjual tanaman hias tersebut.

Farid berharap agar usahanya semakin lancar, sukses, bertahan hingga anak cucunya, dan juga diberi dukungan oleh Pemerintah Kota Bogor dengan memberikan izin untuk berjualan di tempat yang ditempatinya sekarang.  
 (Irsyad F/Red)

Post a Comment for "Kisah Penjual Tanaman Hias yang Bertahan Lebih dari 10 Tahun"