Strategi Meningkatkan Minat Generasi Muda Untuk Menjadi Petani
Oleh : Irsyad Faturahman
PETANI, yang sedang memanen padi di Karawang tahun 2019. Saat ini banyak generasi muda yang enggan menjadi petani.
Hal tersebut terjadi karena petani identik dengan pekerjaan yang kotor, melelahkan, dan penghasilannya tidak pasti.
Selain generasi muda yang menjadi petani identik dengan latar belakang pendidikan yang minim. Banyak pemuda desa yang memutuskan untuk merantau ke kota dan bekerja menjadi buruh pabrik ataupun kasir minimarket karena menurutnya pekerjaan tersebut lebih menjanjikan dari segi pendapatan dibandingkan dengan menjadi petani yang penghasilannya berdasarkan musim panen.
Belum lagi kendala seperti cuaca yang mempengaruhi kualitas hasil panen. Selain itu faktor yang membuat generasi muda enggan menjadi petani padahal orang tuanya bekerja sebagai petani adalah doktrin sedari kecil yang diberikan orang tua kepada anaknya dengan mengatakan
“Kamu harus lebih sukses dari kami, kerjanya di kantor, pake seragam yang rapih. Jangan kaya kita, hanya seorang petani yang gajinya tak seberapa”.
Faktor lain yang membuat generasi muda enggan menjadi petani adalah karena doktrin yang mereka terima sedari kecil dari orang tuanya.Mereka mengatakan kalau anaknya harus lebih sukses dari mereka. Dengan melihat pegawai kantoran yang memakai seragam yang rapih dan mempunyai gaji yang rutin setiap bulannya, para petani lebih mendorong anaknya untuk menjadi seorang pegawai kantoran.
Tidak salah memang jika pandangan tersebut melekat pada generasi muda sehingga enggan menjadi seorang petani. Karena di Indonesia sistem pertanian masih menggunakan teknik-teknik yang bersifat tradisional dan mengandalkan perkiraan dalam menentukan masa panen serta waktu penanaman bibit.
Hal tersebut membuat risiko untuk mengalami kegagalan menjadi tinggi. Untuk membuat generasi muda tertarik menjadi petani adalah dengan mengubah Image petani menjadi sebuah profesi yang menjanjikan kedepannya.
Kemudian,hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menarik perhatian generasi muda adalah dengan berbagai cara,yaitu :
Pertama, mengadakan pelatihan dan penyuluhan terhadap generasi karena hal ini mampu mengubah stigma kaula muda tentang profesi petani yang identik tidak berpenghasilan tetap.
Padahal kalau mereka sadar,profesi petani ini penting bagi kehidupan manusia.Selain itu,metode menanam dengan hidroponik bisa menjadi opsi kalau tidak memiliki cukup lahan untuk bertani.
Kedua, memanfaatkan teknologi pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian akan merubah pandangan generasi muda yang sebelumnya menganggap kuno menjadi modern berkat digunakannya teknologi pertanian.
Ketiga, membuat sebuah sistem yang mempertemukan langsung petani dengan pembeli. Salah satu hal yang membuat pendapatan petani menjadi sedikit karena petani harus melewati berbagai pihak agar produknya sampai kepada tangan pembeli.
Ketiga cara tersebut dapat membuat citra petani berubah dan membuat generasi muda mau menjadi petani. Dengan adanya regenerasi petani akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat. ***
Post a Comment for "Strategi Meningkatkan Minat Generasi Muda Untuk Menjadi Petani "